Kota Yang Terbalik.

Banyak kenyataan lucu yang terdapat di kota besar Jakarta ini yang menjungkir balikkan akal sehat kita. Bagaimana tidak, bahwa niat untuk berbuat baik saja dengan sesama warga karena dorongan naluri alami manusia yang memang ingin menolong warga lainnya yang membutuhkan, ternyata akhir-akhir ini tidaklah mudah.
Seseorang yang berniat menolong dengan ikhlas sekalipun maupun seseorang yang menerima tawaran pertolongan dari orang lain itu terlebih dahulu haruslah waspada apakah niat baik si penolong benar-benar tulus hanya untuk sekadar menolong atau jangan-jangan ada niat jahat dibalik kebaikannya itu.
Sebaliknya si penolong pun harus pula waspada dan hati-hati memberi bantuan pertolongan pada seseorang yang hendak di tolong, apakah kebaikan yang ditawarkan pada seseorang itu justru tidak menjadi bumerang bagi dirinya nanti, artinya kebaikan yang di berikan malah dibalas satu tindakan jahat dari orang yang di tolongnya itu.
Kenyataan yang tak enak ini telah menjelma menjadi sebuah keyakinan komunal bagi sebagian besar warga kota sehingga mereka enggan memberi pertolongan kepada orang lain yang belum di kenal dan begitu pula seseorang yang mendapat tawaran pertolongan pun merasa takut menerima pertolongan seseorang yang belum dikenalnya.
Akhirnya warga kota ini menjadi terasing dalam keramaian, kesepian dalam hiruk pikuk kota, masing-masing berjalan sendiri tanpa mengenal satu sama lain meninggalkan fitrahnya sebagai makhluk sosial yang mulia.
Ah !, kota ini memang telah membuat kita berbeda, berbuat baik pun kadangkala bisa salah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah Harus Di Pecut Dulu Agar Kita Sadar.

Jarak Rumah dan Tempat Kerja