Beragama, Beriman ?.

Kalau saja semua orang yang beragama itu beriman maka damai lah dunia ini, dapat dipastikan tak kan ada permusuhan, tak ada perselisihan antar sesama manusia, semua tenang dan harmonis. Dengan iman yang yang tumbuh baik di dalam diri setiap manusia maka manusia itu akan menjadi manusia yang sabar, toleran, saling tolong menolong dan saling memberi manfaat satu sama lain.
Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa setiap orang yang se agama adalah se iman, maka hal ini adalah sebuah kecerobohan pikir yang perlu di luruskan mengingat perbedaan dari pengertian yang sangat jauh antara agama dan iman itu sendiri.
Beragama adalah perkara mudah, setiap orang dapat memilih agama sesuai dengan keyakinan dan pengalaman masing-masing. Tapi beriman adalah perkara sulit dan tak semua manusia dapat melalui terjal nya pendakian puncak keimanan itu. Dalam satu agama saja terdapat banyak sekali aliran yang oleh masing-masing kelompok tersebut aliran mereka di klaim paling benar dibandingkan dengan aliran lain sehingga untuk mendapatkan satu suasana yang rukun saja dalam satu agama yang sama, sudah demikian susahnya apalagi untuk mencapai tingkat insan yang beriman.
Satu hal yang sering ditafsirkan keliru oleh manusia adalah bahwa dengan memiliki keyakinan atas satu agama maka secara otomatis mereka pun menjadi orang yang beriman. Padahal Iman adalah milik Tuhan  mutlak yang diberikan kepada setiap manusia, akan tetapi tak seorang pun manusia yang boleh mengakui memilikinya.
Jadi, di samping tak boleh, tak perlu pula pula kita mengaku beriman kalau dalam kenyataannya kita memang tak mampu tampil membuktikan diri sebagai orang yang beriman.
  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah Harus Di Pecut Dulu Agar Kita Sadar.

Kota Yang Terbalik.

Korupsi Di Negeri Agamis.