Eksistensi Tuhan.

Saya tergelitik membaca satu komentar di salah satu akun di social media yang mempertanyakan keberadaan Tuhan terkait kondisi negara Indonesia belakangan ini seperti maraknya korupsi, rapuhnya penegakan hukum dan aneka persoalan lain yang sedang mendera rakyat Indonesia saat ini.
Akun tersebut mempertanyakan keberadaan Tuhan yang menurut pendapatnya talah melakukan pembiaran atas penderitaan yang di alami oleh bangsa Indonesia selama ini dan menyebut Tuhan sebagai tak adil bahkan tak ada. Lebih lanjut akun tersebut juga membeberkan fakta bahwa negara-negara lain yang menganut paham tidak beragama (atheis) justru lebih baik dari Indonesia, dimana di negara-negar tersebut minus korupsi, penegakan hukumnya sangat baik, angka kriminalitas rendah dan makmur sejahtera.
Tentu mudah di pahami bagaimana akun tersebut menumpahkan kejengkelannya manakala melihat kondisi Indonesia kini yang sebagaimana di ketahui memiliki penduduk yang mayoritas memeluk agama yang di percaya terbaik tetapi faktanya justru tak sesuai kalau tak mau di bilang bertolak belakang dengan ajaran agama yang di yakini tersebut.
Salah satu hal yang perlu kita garis bawahi sebelumnya adalah, yang pertama  bahwa sesungguhnya Tuhan tiada pernah risau dengan urusan manusia. Apabila setiap manusia memeluk dan meyakini satu agama maka Tuhan tak di untungkan dengan keyakinan manusia tersebut, begitu pula bilamana manusia meninggalkan agama yang diyakininya maka Tuhan pun tak akan mengalami kerugian sedikitpun. Bila manusia meyakini dan menjalankan perintah agama yang di peluknya maka yang akan memeperoleh keuntungan adalah manusia itu sendiri, sedangkan bila seorang manusia tak mau meyakini satu agama dan tak mau pula menjalankan perintah agama tersebut maka yang akan mengalami kerugian adalah manusia itu pula.
Hal kedua yang perlu pula kita pahami dengan benar adalah bahwa Tuhan itu senantiasa ada (kekal) dan pada diriNya tersandang predikat "Maha" yang artinya tak ada yang menyamai selain diriNya. Sehingga apabila gugatan akan eksistensi dan anggapan bahwa Tuhan tidak adil atau tak acuh dengan kondisi penderitaan manusia kita layangkan padaNya maka dapat di katakan bahwa gugatan tersebut salah alamat bahkan sangat keliru.
Ada bayak sekali ayat yang menjelaskan hal tersebut di atas di mana apabila seorang manusia mengalami kesusahan dan penderitaan maka itu semua adalah akibat perbuatan tangannya sendiri karena Tuhan tidak pernah sekalipun menghukum manusia melainkan oleh dirinya sendiri.
Di bagian lain juga ada ayat yang menyebutkan bahwa Tuhan tidak akan pernah merubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang merubahnya. Jadi jelas sekarang bahwa segala kekacauan yang terjadi di Indonesia sekarang ini adalah ulah dari bangsa itu sendiri apakah mereka pejabat pemerintah atau kaum jelata.
Bangsa Indonesia dapat di katakan bahwa mereka sepenuhnya meyakini satu agama akan tetapi mereka tak menjalankan perintahNya dengan benar sebagaimana diajarkan oleh agama itu atau dengan kata lain dapat di sebut sebagai bangsa yang tak meyakini Tuhan nya karena manusia beragama yang tak menjalankan perintah agama nya dapat di artikan tak meyakini Tuhan nya. Sedangkan keyakinan kepada agama belumlah cukup disebut sebagai sebuah Iman.
 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah Harus Di Pecut Dulu Agar Kita Sadar.

Kota Yang Terbalik.

Korupsi Di Negeri Agamis.