Keinginan Manusia Dan Kehendak Tuhan.

Pada dasarnya apa pun bentuk dan jenis aktivitasnya,  setiap orang hanya sibuk oleh 2 hal pokok dalam hidupnya yaitu upaya memenuhi semua keinginannya dan pada saat yang sama berusaha menjalankan semua kehendak Tuhan.

Akan tetapi seringkali keinginan manusia itu tidak selalu sama dengan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Setiap manusia dibekali akal dan pikiran untuk mencari cara mudah mendapatkan keinginan dan kesenangan, dan dengan akal dan pikiran itu pula manusia menerjemahkan kehendak Tuhan.

Karena akal dan pikiran yang dimiliki manusia itu sesungguhnya terbatas kemampuannya maka hal ini menyebabkan manusia itu sering keliru membuat tafsir atas kehendak Tuhannya. Akibatnya semua keinginan atau kekayaan yang berhasil di peroleh itu akan menjadi sumber siksaan bagi dirinya.

Sejatinya semua keinginan manusia itu hendaknya haruslah sama dengan kehendak Tuhan, artinya setiap manusia harus berusaha keras sepanjang waktu selama hidupnya untuk menyelaraskan semua keinginannya dengan kehendak Tuhan.

Sekali pun mudah diucapkan tetapi upaya menyatukan keinginan manusia dengan kehendak Sang Pencipta tidaklah mudah karena manusia terlalu mengandalkan akal dan pikirannya. Padahal akal dan pikiran manusia itu tak mampu menjangkau dan menyingkap rahasia kebesaran Tuhannya.
Akal dan pikiran manusia lebih condong dekat dengan hawa nafsu dan keserakahan demi kesenangan sendiri dan kelompoknya.

Oleh sebab itu manusia harus mengandalkan rasa  dengan cara lebih banyak mendengar suara hatinya yang merupakan tempat atau wadah bagi Tuhan untuk berbisik kepada setiap manusia.

Dengan demikian manusia itu akan mendapat petunjuk yang baik dan benar yang akan membawa keselamatan bagi manusia itu baik secara lahir maupun bathin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah Harus Di Pecut Dulu Agar Kita Sadar.

Kota Yang Terbalik.

Jarak Rumah dan Tempat Kerja