Antara Kritik Dan Hinaan


Ada beragam cara manusia berkomunikasi baik komunikasi langsung atau tak langsung. Media penghantarnya pun banyak tersedia. Teknologi yang makin maju memungkinkan manusia berkomunikasi dengan siapa pun diseluruh dunia tanpa batas dan pada waktu yang bersamaan setiap saat.
Dengan teknologi itu pula seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain dalam beragam bentuk seperti tulisan, gambar atau video dan dalam jumlah yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Berkomunikasi adalah salah satu cara manusia menunjukkan eksistensi dirinya, mengukuhkan kehadirannya di tengah-tengah komunitas, mengabarkan kepada orang lain bahwa dia ada untuk layak diperhatikan.
Berkomunikasi adalah upaya seseorang menyampaikan gagasan, ide, pendapat, permohonan, bahkan tekanan atau ancaman, baik dalam komunikasi searah maupun komunikasi dua arah.
Salah satu bentuk komunikasi yang belakangan ini sering menjadi bahan perdebatan adalah kritik. Sebagian orang menganggap bahwa ada kritik yang dituding sebagai penghinaan. Sedangkan sebagian lainnya menganggap itu kritik yang lumrah dan bukan dimaksudkan untuk menghina. 
Lalu bagaimana kita membedakan antara kritik dan penghinaan ?
Antara kritik dan penghinaan jelas dua hal yang berbeda dimana kita dapat melihat dari cara menyampaikan, tujuan, dan dampak yang ditimbulkan sesudahnya.

Berikut ini beberapa ciri dari kritik yang dapat dikenali cirinya sebagai berikut :
  1.  Kritik biasanya disampaikan langsung kepada orang yang bersangkutan dan tidak   disampaikan didepan umum dengan maksud agar orang yang dikritik tidak menjadi malu.
  2.  Kritik disampaikan dengan dasar kasih sayang dan kebaikan tanpa kepentingan lain diluar itu.
  3.  Kritik menguntungkan pihak yang di kritik, menguntungkan si pengkritik bahkan orang lain.
  4.  Hasil akhirnya berdampak positif.
Sedangkan sebuah kritik akan digolongkan sebagai penghinaan bila memiliki ciri sebagai berikut :
  1.  Kritik disampaikan secara terbuka sehingga bisa diketahui oleh orang lain.
  2.  Isi atau materi kritiknya lemah atau mengada-ada.
  3.  Dengan cara menyampaikan kritik didepan umum sebagaimana poin 1 diatas maka patut   diduga bahwa tujuannya adalah menghina apapun alasannya.
  4.  Hanya menguntungkan secara sepihak yaitu si pengkritik saja, sedangkan orang yang dikritik   malah dirugikan.
  5.  Hasil akhirnya tidak menyenangkan, memancing polemik dan merugikan orang lain.
Selain itu, seseorang yang melancarkan kritik secara terbuka kepada seseorang lainnya sudah pasti mengerti sekali bahwa kritik yang disampaikannya itu bisa membuat malu orang yang dikritik karena sejatinya itu adalah tujuan sebenarnya dari si pengkritik. Oleh sebab itu kritik semacam itu akan digolongkan sebagai penghinaan.
Dengan memperhatikan ciri seperti dijelaskan diatas maka sekarang mudah bagi kita untuk membedakan antara kritik dan penghinaan. Sekalipun penghinaan yang disampaikan dipermanis dengan istilah "kritik yang membangun", "kritik tanpa maksud menghina" dan sebagainya, namun penghinaan tetaplah penghinaan dan mustahil disamarkan dengan istilah apapun.
Namun demikian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang sedang bergerak maju seperti sekarang ini, kritik yang baik tetap diperlukan sedangkan penghinaan tidak.

Selamat berkomunikasi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah Harus Di Pecut Dulu Agar Kita Sadar.

Kota Yang Terbalik.

Korupsi Di Negeri Agamis.